Tugas Akuntansi Keuangan Menengah 2
Blog ini akan menjelaskan tentang :
Deskripsi Ekuitas
Retained Earning dan Pembagian Laba Ditahan
Formula : IPO (Initial Public Offering)
Pembagian Laba di PT
Definisi Ekuitas
Ekuitas adalah
modal yang diinvestasikan dalam suatu usaha.
(ekuitas dalam
akuntansi merupakanpenambahan dari profit selama tahun2 berjalan dengan modal mula-mula)
Investasi ekuitas umumnya berhubungan dengan
pembelian dan menyimpan saham stok pada suatu pasar modal oleh individu dan
dana dalam mengantisipasi pendapatan dari deviden dan keuntunganmodal
sebagaimana nilai saham meningkat.
Hal tersebut
juga kadang kadang berkaitan denganakuisisi
saham (kepemilikan) dengan turut serta dalam suatu perusahaan swasta (tidak
tercatat dibursa) atau perusahaan baru ( suatu perusahaan sedang dibuat atau
baru dibuat). Ketika investasidilakukan pada
perusahaan yang baru, hal itu disebut sebagai investasi modal ventura dan padaumumnya
dimengerti mempunyai risiko lebih besar dari pada investasi situasi-situasi
dimana sahamtercatat di bursa dilakukan.Karena artikulasi harus dipertahankan,
ekuitas tidak didefinisi secara semantik tetapi secara sintaktik.Ekuitas
didefinisikan sebagai hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi
semuakewajiban.
Ekuitas
didefinisikan sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas
bukankewajiban.
Godfrey, Hodgson, dan Holmes (1997)
membedakan ekuitas dan kewajiban atas dasar tiga kriteria, yaitu hak-hak
masing-masing pihak atas penyelesain klaim, hak penggunaan aset dalamoperasi,
serta substansi ekonomik perjanjian. Atas dasar konsep kesatuan usaha,
kreditor dan pemegang saham sama-sama mempunyai klaimatau hak untuk dilunasi atas dana yang ditanamkan di perusahaan. Tetapi
terdapat dua kharakteristikyang melekat pada hak kreditor, yaitu:
(a) penyelesaian klaim mereka pada tanggal tertentu
melaluitransfer aset
(b) prioritas diatas pemilik dalam
penyelesaian klaim mereka dalam hal likuidasi.
Hak kreditor dan pemegang saham juga berbeda dalam hal
penggunaan aset.Ekuitas pemegang saham diklasifikasikan
menjadi dua komponen penting yaitu :
(a)
modal
setoran
(b)
laba ditahan
Modal setoran
dipecah menjadi modal saham sebagai modal yuridis dan modal setorantambahan, dan komponen lain yang merefleksi transasksi pemilik. komponen
lain-lain terdiri atas pos-pos yang tidak tepat dimasukkan dalam komponen modal
setoran lainnya atau laba ditahan tetapisering diklasifikasikan sebagai pos
ekuitas pemegang saham.
Laporan Laba Ditahan
Laba ditahan ( retained earning )
merupakan laba bersih yang tidak didistribusikan kepada para pemegang saham.
Maksud laba yang ditahan (retained earning) menurut pendapat Martono dan
Agus Harjito (2005:201) yaitu “Laba yang tidak dibagi”.
Ada
beberapa unsur yang mempengaruhi (faktor) perubahan laba ditahan, antara lain:
- adanya laba bersih (net income) atau rugi bersih ( net loss)
- adanya penyesuaian periode sebelumnya ( prior period adjusment) dan perubahan kebijakan akuntansi ( change in accounting policy)
- adanya deviden ( cash devicend, stock devidend, property dividend dan scrip dividend)
- adanya transaksi atas treasury stock
- adanya penyesuaian akibat quasi reorganization
Laporan laba ditahan berisikan informasi
mengenai perubahan laba ditahan perusahaan yang menyebabkan terjadinya
perubahan modal sendiri perusahaan. Perhitungan laba ditahan adalah laba bersih
dikurangi deviden yang dibagikan. Laba ditahan diinvestasikan kembali dengan
harapan peningkatan laba perusahaan pada tahun mendatang. Laporan ini digunakan
investor untuk menilai usulan kebijakan manajemen perusahaan mengenai deviden.
Pembagian deviden yang merupakan hak pemegang saham yang diatur dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) biasanya tidak dibagikan seluruhnya, tetapi sebagian
digunakan kembali untuk berinvestasi. Sebagian yang digunakan untuk
berinvestasi inilah menjadi laba ditahan perusahaan. Semakin besar laba ditahan
perusahaan akan semakin besar aset perusahaan, dan dapat dikatakan perusahaan
tersebut “sehat”.
Ketahuilah
bagaimana cara mencatat laba ditahan dari suatu usaha. Laba ditahan adalah sebuah akun
tetap yang ada dalam neraca keuangan sebuah perusahaan dengan judul Modal
Pemegang Saham. Saldo akun ini mencerminkan laba kumulatif yang belum
dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen sejak perusahaan
didirikan. Jika akun laba ditahan mempunyai saldo negatif, ini disebut sebagai
"akumulasi kerugian."
- Dengan mengetahui saldo laba ditahan kumulatif sejak perusahaan didirikan, Anda akan bisa menghitung saldo laba ditahan perusahaan pada periode laporan berikutnya. Contohnya, jika perusahaan Anda mempunyai laba ditahan kumulatif sebesar $300.000 dan Anda menghasilkan laba ditahan sebesar $160.000 selama periode laporan yang berjalan, Anda akan mengetahui bahwa nilai kumulatif untuk laba ditahan adalah sebesar $460.000. Selama periode berikutnya, jika Anda menghasilkan lagi laba ditahan sebesar $450.000, Anda akan mempunyai total laba ditahan sebesar $910.000. Dengan kata lain, sejak perusahaan Anda berdiri, Anda sudah mempunyai dana untuk "disimpan" oleh perusahaan sebesar $910.000 setelah pembayaran upah, biaya-biaya operasi, pembagian dividen untuk pemegang saham, dll
Ketahuilah
apa hubungan antara investor perusahaan dan laba ditahan.
Para investor dalam sebuah
perusahaan yang menguntungkan akan mengharapkan hasil dari investasi yang
mereka lakukan dalam bentuk dividen. Bagaimanapun juga, para investor selalu
menginginkan agar perusahaannya berkembang dan mendapatkan keuntungan lebih
besar agar harga sahamnya naik, dan memberikan uang lebih banyak kepada para
investor dalam jangka panjang. Agar sebuah perusahaan bisa berkembang secara
efektif, laba ditahan harus diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan.
Biasanya hal ini dilakukan dengan menggunakan laba ditahan untuk meningkatkan
efisiensi dan/atau memperluas usahanya. Jika berhasil, investasi ulang ini
menyebabkan perusahaan berkembang, meningkatkan profitabilitas perusahaan,
harga saham, dan membuat para investor bisa mendapat uang lebih banyak
dibandingkan jika sejak awal mereka sudah meminta pembagian dividen yang lebih
besar.
- Jika sebuah perusahaan berhasil meraih keuntungan dan menahan labanya dalam jumlah yang besar tetapi perusahaan ini tetap tidak bisa berkembang, para investor biasanya akan meminta dividen yang lebih besar sebab uang yang sudah mereka ijinkan untuk "disimpan" oleh perusahaan tidak digunakan secara efektif untuk memberikan uang yang lebih banyak kepada mereka.[3]
- Perusahaan yang tidak menahan laba atau membayar dividen, tidak akan menarik minat investor.
Ketahuilah
apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya laba ditahan. Laba ditahan suatu perusahaan bisa
berfluktuasi dari suatu periode ke periode laporan berikutnya. Akan tetapi, hal
ini bukan hanya karena perubahan aliran penerimaan perusahaan. Faktor-faktor
lain yang bisa mempengaruhi saldo laba ditahan perusahaan adalah sebagai
berikut:
- Perubahan dari penerimaan bersih
- Perubahan dari jumlah uang yang dibayarkan sebagai dividen kepada para investor
- Perubahan dalam harga pokok penjualan
- Perubahan dalam biaya-biaya administrasi
- Perubahan dalam pajak
- Perubahan dalam strategi bisnis dari perusahaan
Laba Langsung Divisi
Laba langsung divisi
dihitung dnegan cara mengurangkan pendapatan divisi dengan semua biaya yang
langsung terjadi dalam divisi yang bersangkutan, tanpa memperhatikan terkendali
atau tidak, variabel maupun tetap. Dalam konsep laba ini tidak memperhatikan
alokasi biaya oleh kantor pusat. Konsep ini cocok untuk menilai profitabilitas
suatu divisi dalam jangka panjang. Dalam jangka panjang divisi dapat
menghasilkan laba langsung sebagai bentuk kontribusi suatu divisi kepada
perusahaan secara keseluruhan. Laba yang diukur dengan konsep ini tidak
mencerminkan prestasi manajer divisi dan prestasi ekonomi divisi
Pengertian
IPO (Initial Public Offering)
Dalam bahasa Indonesia, IPO disebut sebagai Penawaran Saham Perdana. Dengan demikian IPO adalah saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada masyarakat / publik. Karena itu perusahaan yang melakukan IPO sering disebut sedang "GO PUBLIC".
Dalam bahasa Indonesia, IPO disebut sebagai Penawaran Saham Perdana. Dengan demikian IPO adalah saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk ditawarkan atau dijual kepada masyarakat / publik. Karena itu perusahaan yang melakukan IPO sering disebut sedang "GO PUBLIC".
Tujuan IPO
Mengapa suatu perusahaan mau melepas atau menjual sahamnya ke publik/masyarakat? Ada berbagai macam tujuan perusahaan melakukan IPO, diantaranya adalah:
Mengapa suatu perusahaan mau melepas atau menjual sahamnya ke publik/masyarakat? Ada berbagai macam tujuan perusahaan melakukan IPO, diantaranya adalah:
- Mendapatkan dana murah. Perusahaan bisa mendapatkan dana dari berbagai sumber misalnya mengeluarkan obligasi, meminjam uang dari bank. Tapi kedua cara tersebut memiliki kewajiban, yaitu membayar bunga. Sedangkan kalau perusahaan melepas saham untuk mendapat dana, perusahaan tidak terbebani bunga.
- Kinerja keuangan perusahaan lebih baik. Dengan mendapatkan dana murah tersebut, perusahaan bisa membayar utang dan memperbaiki laporan keuangannya dengan cepat.
- Potensi pertumbuhan lebih cepat. Perusahaan bisa saja menggunakan dana internat untuk ekspansi, misalnya untuk membuka cabang. Tetapi jika memiliki dana murah, ekspansi bisa lebih cepat dan dalam jangka panjang potensi pertumbuhan perusahaan bisa lebih besar.
- Meningkatkan citra perusahaan. Perusahaan publik akan selalu disorot media. Bila mampu dikelola dengan baik, sorotan media bisa menjadi alat marketing tidak langsung bagi perusahaan.
- Meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Dengan go publik, nilai perusahaan berpeluang jauh meningkat di masa depan seiring dengan kenaikan harga sahamnya. Jika perusahaan dipersepsi memiliki kinerja yang baik oleh investor, maka peluang kenaikan saham juga meningkat.
Umumnya
saham yang dilepas ke publik hanyalah sebagian kecil dari seluruh jumlah saham
perusahaan. Misalnya PT A melepas sahamnya ke publik sejumlah 10% dari total
saham.
Formula IPO
(Initial Public Offering)
Jumlah saham yang dilepas ke publik aadlah 1 juta lembar. Harga saham perdana Rp 10.000 per lembar. Maka nilai perusahaan secara keseluruhan adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham = (100/10) x Rp 10.000 x 1.000.000 = 100 miliar.
Jumlah saham yang dilepas ke publik aadlah 1 juta lembar. Harga saham perdana Rp 10.000 per lembar. Maka nilai perusahaan secara keseluruhan adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham = (100/10) x Rp 10.000 x 1.000.000 = 100 miliar.
Misalnya
harga saham setelah IPO meningkat menjadi Rp 20.000. Maka nilai perusahaan
secara keseluruhan sekarang adalah: (100 / 10) x harga saham x jumlah saham =
(100/10) x Rp 20.000 x 1.000.000 = 200 miliar. Jadi meningkatnya harga saham
perusahaan setelah IPO, juga akan meningkatkan nilai perusahaan secara
keseluruhan.
Pembagian
laba pada PT
Apabila
dalam perjanjian persekutuan tidak mengatur mengenai laba rugi perusahaan, maka
laba rugi dibagi kepada anggota persekutuan dalam perbandingan yang sama. Akan
tetapi para anggota persekutuan dapat membuat persetujuan pembagian laba yang
dianggap sesuai dengan kontribusi masing-masing anggota. Berbagai macam cara
pembagian laba rugi :
1.
Dibagia sama
2.
Dengan perbandingan atas dasar perjanjian
3.
Dengan perbandingan penyertaan modal
4.
Mula-mula ditentukan bunga modal dari masing-masing anggota, selebihnya dibagi
atas dasar perjanjian.
5.
Mula-mula diberikan gaji sebagai pemilik dan bonus kepada anggota yang aktif,
sisanya dibagi atas dasar perjanjian.
Formula
pembagian laba
Contoh Soal
Tuan F, G
dan H mendirikan persekutuan dengan modal awal Rp 300.000,00, Rp 400.000,00 dan
Rp 500.000,00. Pada tahun 1980 mendapat keuntungan Rp 150.000,00.
1.
Apabila disetujui laba (rugi) yang diperoleh dibagi sama, maka jurnal untuk
mencatat pembagian laba sebesar Rp. 150.000 pada tahun 1980 adalah sebagai
berikut :
Rugi &
laba
Rp 150.000
Pribadi
F
Rp 50.000
Pribadi
G
Rp 50.000
Pribadi
H
Rp 50.000
2.
Apabila disetujui pembagianlaba/rugi dilakukan dengan suatu perbandingan
sebagai berikut :
Tuan F : G :
H = 3 : 5 : 7
F
=3/15 X Rp 150.000 = Rp 30.000
G
=5/15 X Rp 150.000 = Rp 50.000
H
=7/15 X Rp 150.000 = Rp 70.000
Rugi &
laba
Rp 150.000
Pribadi
F
Rp 30.000
Pribadi
G
Rp 50.000
Pribadi
H
Rp 70.000
3.
Apabila disetujui bahwa pembagian laba (rugi) dilakukan sesuai dengan
perbandingan penyertaan modal dari masing-masing anggota. Dalam hal ini ada 3
kemungkinan yang bisa ditempuh, yaitu :
- Sesuai dengan dengan perbandingan modal awal, apabila keuntungan dibagi sesuai dengan perbandingan modal awal, maka jurnal untuk mencatat pembagian laba itu adalah sebagai berikut :
Modal
|
Rasio
|
Hak atas
laba rugi
|
|
F
G
H
|
Rp
300.000
Rp 400.000
Rp 500.000
|
3/12
4/12
5/12
|
Rp
37.500
Rp 50.000
Rp 62.500
|
Rp
1.200.000
|
12/12
|
Rp 150.000
|
Rugi & laba
Rp 150.000
Pribadi
F
Rp 37.500
Pribadi
G
Rp 50.000
Pribadi
H
Rp 62.500
- Apabila laba (rugi) dibagi sesuai dengan perbandingan modal akhir, maka jurnal pembagian laba itu adalah sebagai berikut :
Perhitungan
:
Nama
Anggota
|
Saldo
Modal
Akhir
tahun
|
Ratio
Pembagian
Laba
|
Hak
Atas
Laba
(rugi)
|
F
|
400.000
|
4/15
|
40.000
|
G
|
500.000
|
5/15
|
50.000
|
H
|
600.000
|
6/15
|
60.000
|
Jumlah
|
1.500.000
|
15/15
|
150.000
|
Rugi &
laba
Rp. 150.000
Pribadi
F
Rp. 40.000
Pribadi
G
Rp. 50.000
Pribadi
H
Rp. 60.000
- Apabila laba (rugi) dibagi sesuai dengan perbandingan modal rata-rata tahunan, maka jurnalnya adalah :
Rugi &
laba
Rp 150.000
Pribadi
F
Rp 33.750
Pribadi
G
Rp 41.250
Pribadi
H
Rp 75.000
Perhitungan : Perbandingan Modal rat-rata
Nama
Anggota
|
Tanggal
Mutasi
|
Jumlah
D
|
Mutasi
K
|
Saldo
Modal
|
Jangka
waktu Tiap Bagian modal
|
Jumlah
Modal dalam jangka waktu yang bersangkutan
|
F
|
2 Jan
|
–
|
300.000
|
300.000
|
3 bulan
|
900.000
|
1 Apr
|
–
|
100.000
|
400.000
|
9 bulan
|
3.600.000
|
|
12 bulan
|
4.500.000
|
|||||
G
|
2 Jan
|
–
|
400.000
|
400.000
|
5 bulan
|
2.000.000
|
1 Juni
|
–
|
100.000
|
500.000
|
7 bulan
|
3.500.000
|
|
12 bulan
|
5.500.000
|
|||||
H
|
2 Jan
|
–
|
500.000
|
500.000
|
3 bulan
|
1.500.000
|
1 Apr
|
–
|
875.000
|
1.375.000
|
4 bulan
|
5.500.000
|
|
1 Agst
|
775.000
|
–
|
600.000
|
5 bulan
|
3.000.000
|
|
12 bulan
|
10.000.000
|
Pembagian
laba :
Ratio
pembagian lab
|
Hak Atas
laba
|
|
F
|
45/200
|
33.750
|
G
|
55/200
|
41.250
|
H
|
100/200
|
75.000
|
Jumlah
|
200/200
|
150.000
|
4.
Apabila pembagian laba (rugi) dilakukan dengan memperhitungkan bunga modal
untuk masing-masing penyertaan dan sisanya dibagi dengan perbandingan F:G:H =
2:2:1. Bunga modal ditentukan sebesar 6 % setahun dari modal rata-rata.
Jurnal untuk
mencatat pembagian laba tersebut adalah :
Rugi &
Laba
Rp. 150.000
Pribadi
F
Rp. 42.500
Pribadi
G
Rp. 47.500
Pribadi
H
Rp. 60.000
Perhitungan : Bunga Modal
Bunga modal
rata-rata depat dihitung dengan dua cara. Pertama dengan menentukan besarnya
bunga untuk setiap bagian modal sesuai dengan jangka waktu sejumlah modal itu
ditanamkan dalam perusahaan sebagai berikut :
Bunga Modal
untuk Tuan F :
Investasi
sebesar
: Rp.
300.000 selama 12
bulan
= 12/12 x 6% x 300.000
= 18.000
Rp. 100.000
selama 9 bulan
= 9/12 x 6% x
100.000
= 4.500
Jumlah
22.500
Bunga Modal,
Untuk tuan G :
Investasi
sebesar
: Rp.
400.000 selama 12
bulan
= 12/12 x 6% x
400.000
= 24.000
Rp. 100.000
selama 9
bulan
= 9/12 x 6% x
100.000
= 3.500
Jumlah
27.500
Bunga Modal,
Untuk Tuan H
Investasi
sebesar
: Rp.
500.000 selama 12
bulan
= 12/12 x 6% x 500.000
= 30.000
Rp. 875.000
selama 9
bulan
= 9/12 x 6% x
875.000
= 39.375
Dikurangi : 69.375
Penarikan
kembali modal sebesar Rp. 775.000 = 5/12 x 6% x
775.000
19.375
Jumlah
50.000
Perhitungan
bunga modal dapat juga dilakukan atas dasar besarnya modal rata-rata setiap
bulan sebagai berikut : (lihat perhitungan modal rata-rata, 3c)=
Bunga Modal
untuk
F = 6 % x
G = 6 % x
H = 6 % x
Pembagian
laba :
F
|
G
|
H
|
Jumlah
|
|
-Bunga
Modal
|
22.500
|
27.500
|
50.000
|
100.000
|
– Sisa
laba
|
20.000
|
20.000
|
10.000
|
50.000
|
Jumlah
|
42.500
|
47.500
|
60.000
|
150.000
|
5.
Apabila pembagian keuntungan dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan gaji
para pemilik yang setiap bulannya Tuan F , G dan H masing-masing menerima
sebesar Rp. 27.500 : 2.500 dan 2.250 . Sedang sisanya dibagi sesuai dengan
perbandingan modal akhir.
Jurnal untuk
mencatat pembagian laba tersebut adalah :
Rugi &
Laba
Rp. 150.000
Pribadi
F
Rp. 49.000
Pribadi
G
Rp. 50.000
Pribadi
H
Rp. 51.000
Perhitungan
Gaji :
Tuan F = Rp.
2.750 x 12 = Rp. 33.000
Tuan G = Rp.
2.500 x 12 = Rp. 30.000
Tuan H = Rp.
2.250 x 12 = Rp. 27.000
Jumlah
Rp. 90.000
Pembagian
Laba :
F
|
G
|
H
|
Jumlah
|
|
-Gaji
Pemilik
|
33.000
|
30.000
|
27.000
|
90.000
|
– Sisa
laba *
|
16.000
|
20.000
|
24.000
|
60.000
|
Jumlah
|
49.000
|
50.000
|
51.000
|
150.000
|
6.
Apabila pembagian keuntungan disetujui dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut :
B)
Bunga modal ditetapkan sebesar 6% setahun dari modal rata-rata
C)
Untuk Tuan F sebagai anggota yang memimpin diberikan bonus sebesar 20% dari
keuntungan sesudah dikurangi bonus untuknya terlebih dahulu; sedang Tuan G yang
membantu secara part-time diberikan bonus sebesar dengan perbandingan F : G : H
= 2 : 2 : 1
Jurnal untuk
mencatat pembagia laba tersebut adalah :
Rugi &
laba
Rp. 150.000
Pribadi
F
Rp. 55.500
Pribadi
G
Rp. 40.500
Pribadi
H
Rp. 54.000
Perhitungan
Bonus :
Laba
bersih
Rp. 150.000
Bonus 20%
dari laba sesudah dikurangi bonus.
Jadi : 100%
+ 20%
=
Rp. 150.000
120%
= Rp. 150.000
20%
= Rp. 25.000
Pembagian
laba :
F
|
G
|
H
|
Jumlah
|
|
-bunga
Modal*
|
22.500
|
27.500
|
50.000
|
100.000
|
-Bonus
|
25.000
|
5.000
|
–
|
30.000
|
– Sisa
laba
|
8.000
|
8.000
|
4.000
|
20.000
|
Jumlah
|
55.500
|
40.500
|
54.000
|
150.000
|
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo, SE, MM, AK
dan Abu Bakar Arif, SE, MM, 2003, Akuntansi Keuangan Dasar 2,
Grasindo:Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI), 2009. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Salemba
Empat:Jakarta.
Zaki Baridwan. 2000. “Intermediate Accounting”. Yogyakarta: BPFE
.
Prastowo, Dwi dan Julianty Rika, 2002. Analisa
Laporan Keuangan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama. PP. AMP YKPN: Yogyakarta.
Youtube (VideoGame) by VideoGameSolutions - CinemaGremlin
BalasHapusYoutube (VideoGame) by VideoGameSolutions - CinemaGremlin. youtube mp4 Play now! Play in 3D on your laptop, tablet or computer.